5 Langkah Meningkatkan Hasil Google Ads Search

Artikel ini terakhir di perbaharui February 29, 2024 by Joe Handaya
5 Langkah Meningkatkan Hasil Google Ads Search

Banyak perusahaan mau menggunakan Google Ads Search. Tapi bagaimana cara mendapatkan hasil maksimal? Anda bisa menggunakan 5 langkah ini untuk meningkatkan hasil dari Google Ads Search. 

Tentang Google Ads Search atau SEM

Google Ads Search itu pengertiannya simpel.

Anda tentu pernah ketemu iklan ketika sedang mencari sesuatu di Google, bukan? Nah itu salah satu contohnya.

Pokoknya kita memasang iklan agar orang yang mencari keyword tertentu bisa melihat dan berinteraksi dengan iklan kita.

Jika dibandingkan dengan SEO, hasil dari Google Ads Search atau SEM ini jauh lebih cepat dan bisa mendapatkan hasil konkrit secara instan. Ya tentu saja karena di SEM kita bisa menampilkan halaman seenak jidat kita, sedangkan SEO bergantung pada performa dari setiap page. Dimana bisa saja page yang tidak dioptimasikan untuk mendapatkan sales yang justru muncul di Google

Yang Masang Banyak, Yang Optimasi Sedikit

Percaya atau tidak, siapapun bisa memasang iklan di Google. Karena ya memang semudah itu. Tinggal klik-klik, beres!

Tapi pertanyaannya apakah iklan itu teroptimasi?

Kalau anda sering berkelana ke komunitas digital marketing seperti grup-grup Google Ads di Facebook, anda akan menemukan ada banyak sekali orang yang berhasil memasang iklan tapi tidak ada hasil yang didapat.

Karena apa? Ya karena mereka tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan. Mereka juga tidak tahu bagaimana memasang Google Ads Search yang benar, sehingga hasil yang didapat pun tidak jelas. Boro-boro dapat hasil, menentukan mana metrik yang dijadikan hasil aja belum bisa kok…

Nah, agar tidak kejadian seperti itu maka anda wajib memahami 5 langkah mudah untuk mengoptimasikan Google Ads anda.

Selalu Kelola Ad Group dengan Baik

Pengelolaan ad group yang sangat buruk merupakan salah satu penyebab mengapa Google Ads anda tidak tayang dengan baik.

Apa saja yang masuk dalam subjek ini? Ad group biasanya dikaitkan dengan masalah targeting, dan di dalam Google Ads Search artinya itu berkaitan dengan keyword atau kata kunci.

Contoh Management Ad Group

Saya sering menemukan advertiser yang asal mentarget keyword tanpa mengelompokkannya ke dalam kategori yang tepat. Ini menyebabkan keyword yang ditarget terlalu banyak, dan ads bisa saja tampil ke orang yang tidak seharusnya.

Maksudnya bagaimana?

Begini, anggap saja iMpulse Digital ini memasang Google Ads untuk mendapatkan leads dari service digital marketing.

Tentu kita tahu bahwa service digital marketing itu ada bermacam–macam. Mulai dari Google Ads, Facebook Ads, Content Marketing, Social Media Development, dan lain-lain.

Sekarang jika iMpulse memasukkan semuanya ke dalam 1 ad group, tentu ads-nya tidak akan tertarget. Karena tidak mungkin ads yang anda tulis bisa meng-cover seluruh layanan yang anda berikan. Belum lagi perluasan keyword yang bisa menyinggung banyak hal, akan semakin sulit dikontrol karena terlalu banyak bidang yang ditarget.

Ingat, kita tidak bisa mengontrol mana iklan yang harus tampil untuk keyword tertentu tanpa Ad Group Management

Kalau kita mengambil kasus yang tadi, dimana iMpulse Digital memasukkan semua keyword ke dalam 1 ad group, maka bisa saja ada kejadian iklan dengan copy “Google Ads” muncul ketika user mencari “Social media influencer”

Dan tentu kejadian ini bisa menurunkan relevansi ads, yang berujung pada naiknya CPC. Biaya makin mahal, hasil makin sedikit.

Jangan Mentarget Keyword yang Terlalu Luas

Sering ditemui di kalangan pengiklan Google Ads, dimana mereka nafsu untuk meraup seluruh orang dalam 1 waktu.

Semua ada saatnya kok. Jangan mentarget semua keyword dalam satu waktu, bahkan saya pernah menemui advertiser yang memasang sampai 1000 keyword di dalam 1 ad group. Tidak terbayang bagaimana cara mengontrol perluasan dari 1000 keyword tersebut, belum menangani reportingnya yang pasti kacau.

Keyword tidak selalu berbanding lurus dengan budget

Semakin besar budget anda, bukan berarti keyword yang ditarget harus lebih banyak.

Ingat ada yang namanya VOLUME PENCARIAN. Untuk apa anda mentarget banyak keyword dengan alasan “supaya menjangkau target market yang lebih luas” tapi orang-orang yang sudah jadi target market anda sendiri, malah dilupakan. Bukankah itu adalah sebuah langkah yang hipokrit?

Saya tidak melarang anda memperluas jangkauan, tapi lakukan itu kalau memang perlu.

Perhatikan Perluasan Search Terms

Ini nyambung dengan poin sebelumnya.

Bagaimanapun juga, Google pasti akan mengoptimalkan pengeluaran dari ads kita. 100% budget habis setiap harinya.

Karena itu Google bisa saja memperluas tayangan ads ke keyword yang kurang relevan. Saya sendiri sering menemukan search terms yang mengandung frasa “apa itu”, “pengertian”, “bagaimana cara”, dimana keyword yang mengandung frasa ini tentu tidak memiliki intent yang saya mau.

Laporan Search Terms Yang Terkontrol
Laporan Search Terms Yang Terkontrol

Jadi, pastikan anda selalu mengecek laporan search terms dan segera tambahkan keyword yang kurang relevan ke dalam negative keyword. Dengan begitu, Google tidak akan menayangkan iklan anda ke pencarian yang kurang relevan.

Optimalkan Bid Strategy

Strategi bid akan mempengaruhi perilaku Google terhadap campaign anda. Contohnya seperti kapan iklan ditayangkan, berapa besar CPC yang dipasang untuk user tertentu, sampai di lokasi mana saja iklan akan ditampilkan.

Bid strategy sering diabaikan dalam optimasi SEM. Kebanyakan orang langsung ambil strategi bid Manual CPC, karena dianggap bisa memberikan full control terhadap campaign. Padahal full control bukan berarti lebih baik, karena anda nantinya yang harus mengendalikan campaign anda sendiri. Jelas opsi ini tidak praktis, apalagi kalau anda harus mengatur banyak campaign dalam 1 waktu.

Bid strategy otomatis seperti Maximize Clicks, Maximize Conversion, Maximize Conversion Value, Target CPA, dan Target ROAS bisa mempermudah pekerjaan anda sekaligus meningkatkan hasil Google Ads tanpa effort yang besar.

Yang penting, anda harus paham mana jenis bid strategy yang paling cocok untuk campaign anda. Jangan sampai anda memilih bid strategy yang salah!

Ekperimentasi Custom Audience

Custom audience juga sering dipandang sebelah mata dalam pilihan opsi untuk meningkatkan hasil Google Ads. Ya, karena memang sebenarnya targeting menggunakan audience tidak begitu disarankan.

Tapi faktanya custom audience bisa membantu performa smart bidding. Jika anda menggunakan strategi bid otomatis seperti Maximize Clicks atau Target CPA, maka anda wajib untuk mempertimbangkan penggunaan custom audience di dalam campaign.

Tenang saja. Google Ads sudah memberikan opsi untuk observation sehingga tidak akan membatasi penayangan campaign. Gunakan opsi itu untuk memantau mana jenis audience yang memberikan hasil paling maksimal untuk campaign anda.

Tidak Sulit Kan?

Jangan pernah memasang iklan lalu main ditinggal begitu saja. Memang Google Ads memiliki sistem machine learning yang cukup baik, tapi bukan berarti kita bisa main pasang seenak jidat. Google tetap membutuhkan bantuan anda untuk mengoptimalkan hasil campaign, karena bagaimana pun yang punya bisnis itu anda, bukan Google.

Dwinandha Legawa
Digital Marketer focused on Digital Ads since 2019 and He has continuously spread awareness about how Digital Advertising should work for everyone's businesses, also loved to debunk misleading myths, which specialized in Facebook and Google Ads.