Menjawab Pertanyaan Belajar Digital Marketing Mulai Dari Mana?

Artikel ini terakhir di perbaharui March 20, 2022 by Dwinandha Legawa
Menjawab Pertanyaan Belajar Digital Marketing Mulai Dari Mana?

Banyak pemula bertanya “belajar digital marketing itu mulai dari mana?”. Dan kebanyakan dari pertanyaan itu diikuti dengan jenis-jenis digital marketing seperti apakah lebih baik mulai dari SEO, Social Media, atau Digital Ads.

Setiap hari saya tidak pernah absen menjawab pertanyaan-pertanyaan khas ini. Memang wajar untuk pemula ketika mereka tidak tahu dari mana memulai. Tapi yang membuat saya merasa aneh, adalah kenapa mereka selalu ingin langsung masuk ke dunia digital marketing?

Padahal apapun bidang keahliannya, tentu harus dimulai dari fundamental bukan? Tidak mungkin -misalnya- kita langsung bertanya bisa belajar menerbangkan pesawat jenis apa ketika mau belajar menjadi pilot.

Digital Marketing Itu Bukan Marketing Cabang Males…

Saya sering melihat orang yang menjadikan digital marketing sebagai ‘pelarian’. Biasanya alasannya karena mereka tidak bisa berbicara dengan orang (atau bahasa millenialnya, introvert). Dari sini saja sudah kelihatan kalau mereka menilai digital marketing itu sebagai marketing cabang ‘males keluar’ dan ‘males ngobrol’.

Siapa sih yang nggak tergoda? Duduk di depan komputer tapi menghasilkan omzet ratusan juga. Hanya dengan bermodalkan SEO, Social Media, atau Ads. Tanpa ketemu orang, tanpa harus pitching, tanpa harus nego-nego yang bertaburan PHP.

Tapi sayangnya ya dunia memang tidak seindah itu. Bukan berarti hanya lewat komputer, lalu beranggapan kalau anda tidak perlu skill komunikasi di dunia digital marketing!

Yang Namanya Marketing, Ya Harus Bisa Komunikasi

Ketika mau mempelajari digital marketing untuk pertama kali, saya tidak pernah menyarankan untuk mulai dari channel tertentu. Sama sekali tidak.

Saya selalu memberitahu mereka yang bertanya dengan mempelajari seni komunikasi terlebih dahulu.

Kok gitu? Kan digital marketing nggak perlu ketemu orang?

Begini…

Kita bahas dari sisi Digital Ads saja –which is ini keahlian utama saya-

Ketika anda memasang iklan, tentu ada materi yang dipasang bukan? Ada kontennya.

Sekarang kalau anda tidak tahu bagaimana mengkomunikasikan ide dari brand anda ke calon konsumen, bagaimana calon konsumen anda bisa tertarik untuk membeli? Bahkan sebenarnya digital marketing itu lebih sulit dari marketing biasa, karena komunikasi berjalan secara tidak langsung.

Anda tidak bisa menanyai alasan mengapa audiens tidak mau engage dengan konten anda secara langsung bukan?

Kalau di marketing konvensional, anda bisa langsung mengejar calon pelanggan yang kurang tertarik. Anda bisa langsung menggalinya on the spot.

Ingat juga, di dalam digital marketing ada yang namanya copywriting

Digital marketing tidak akan pernah bisa lepas dari yang namanya copywriting. Di semua channel, selalu akan ada tulisan. SEO, Ads, Social Media, semua ada.

Copywriting ini ibarat seperti kemampuan bicara dari seorang marketing di dunia konvensional. Semakin jago dia berbicara, maka semakin besar kemungkinan closing-nya. Hal itu juga berlaku di copywriting dalam dunia digital marketing.

Berarti harus belajar copywriting dulu?

Tentu tidak.

Memang anda mau menulis apa? Perlu dipahami bahwa bahasa tulisan berbeda dengan bahasa lisan. Orang yang sudah jago berbicara, belum tentu jago menulis.

Karena ada orang yang mungkin tahan mendengar anda ngoceh selama 3 jam, tapi males membaca 1 paragraf. Ya, memang feel-nya beda.

Lalu, Kesimpulannya?

Mulailah dari memahami bagaimana komunikasi bekerja, terutama bagaimana cara mengkomunikasikan ide anda kepada audience.

Setiap bisnis memiliki keunikannya sendiri, dan mungkin saja cara komunikasinya bisa berbeda.

Salah satu contohnya yang sering diagungkan adalah bagaimana cara Apple mengkomunikasikan produk mereka ke audience. Jika ditanya apakah cara ini efektif? Tentu saja efektif, tapi bagi Apple. Dan karena anda bukanlah Apple, jadi jangan sembarangan meniru. Sebab kesannya bisa berbeda.

Setelah anda memahami itu, aplikasikan ke media yang tersedia di dalam digital marketing. Yaitu tulisan, gambar, dan video. Tentukan bagaimana anda menempatkan ide anda, dan prediksi bagaimana reaksi audience.

Ingat untuk selalu menempatkan pikiran anda di sudut pandang calon customer. Karena anda mengiklankan produk anda kepada orang lain, bukan kepada diri sendiri. Jadi tolong singkirkan ego anda dulu.

Dengan Memahami Fundamental yang Lebih Baik = Strategi Lebih Efektif

Setelah anda memahami bagaimana marketing bekerja, barulah anda cari tahu mana channel yang cocok dari keahlian anda.

Berbeda channel berbeda juga penanganannya. Saya merekomendasikan untuk melihat seluruh pilihan yang ada secara garis besar terlebih dahulu, sebelum anda menentukan mana channel yang mau dipelajari.

Selamat menyelami dunia digital marketing, dan semoga anda menemukan jalan yang sesuai untuk kebutuhan anda. Semoga artikel ini membantu!

Dwinandha Legawa
Digital Marketer focused on Digital Ads since 2019 and He has continuously spread awareness about how Digital Advertising should work for everyone's businesses, also loved to debunk misleading myths, which specialized in Facebook and Google Ads.