Rencana Merger Grab Gojek Didukung Pemegang Saham

Artikel ini terakhir di perbaharui September 14, 2020 by Yoko Widito
Rencana Merger Grab Gojek Didukung Pemegang Saham

Dua raksasa ride hailing di Asia Grab dan Gojek kembali membuka diskusi mengenai kemungkinan merger keduanya. Financial Times melaporkan, kemungkinan merger kedua perusahaan ini didukung oleh para pemegang saham, termasuk juga Masayoshi Son yang merupakan CEO dan Founder SoftBank.

Dibukanya pembicaraan ini kembali mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang ini dan berdampak ke semua perusahaan termasuk Grab dan Gojek. Valuasi keduanya dilaporkan mengalami penurunan secara substansial yang terjadi di pasar sekunder karena kondisi pandemi Covid-19 berlarut-larut.

Pada tahun 2019, Grab memiliki nilai US $ 14 miliar dan sahamnya telah diperdagangkan dengan diskon sebesar 25%. Sementara itu pada tahun yang sama Gojek memiliki nilai US $ 10 miliar namun saham diperdagangkan dengan diskon yang lebih bisar. Ini dikarenakan cukup banyak pemegang saham awal yang ingin keluar dari kepemilikan Gojek mereka.

Asad Hussain, seorang analis dari PitchBook mengatkana kalau merger keduanya dipandang sebagai solusi yang sangat tepat untuk membuat kondisi Grab dan Gojek menjadi jauh lebih baik secara signifikan dan mendapatkan keuntungan mereka kembali.

Pembicaraan mengenai merger ini terjadi sekitar enam bulan setelah keduanya memulai diskusi awal mereka tentang kemunkinan tersebut, yang kemudian ditentang oleh pemegang saham Grab SoftBank dan Vision Fund-nya. Pada saat itu, CEO Softbank Masayoshi Son menolak karena ia percaya dengan mergernya kedua perusahaan ini akan membawa industri ride-hailing akan menjadi industri monopoli. Namun sekarang Son sudah merubah pikirannya dan mendukung merger kedua perusahaan ini.

Meski begitu, saat ini pasar terbesar Grab dan Gojek adalah Indonesia dan hal ini bisa menjadi topik perdebatan yang cukup serius. Pendiri Gojek Nadiem Makarim adalah Menteri Pendidikan, yang dapat memberikan dukungan politik dan lebih banyak kekuatan kepada perusahaannya dalam kesepakatan yang dilakukan di Indonesia. Salah satu investor bahkan mengatakan kalau Gojek adalah tim tuan rumah dan pemerintah sangat mendukung perusahaan lokal.

Rencana ini juga menghadapi tentangan dari beberapa eksekutif senior Grab, mereka mengkhawatirkan posisi mereka kalau rencana ini sampai benar benar dilaksanakan. Karena mau tidak mau merger ini memiliki kemungkinan PHK yang cukup tinggi terlebih di tengah iklim ekonomi yang cukup jelek saat ini.

Yoko Widito
Seorang suami, ayah sekaligus petualang yang menghabiskan karir di berbagai media online nasional sebagai penulis yang menguasai berbagai macam niche dan menjadi superhero di dunia digital media.