Momentum Digital Untuk Peningkatan Produktivitas Publik

Artikel ini terakhir di perbaharui November 23, 2020 by Yoko Widito
Momentum Digital Untuk Peningkatan Produktivitas Publik

Mungkin kita masih ingat pada tahun 2006, Time mencetak judul besar medianya dengan “ YOU” . Pesan tersebut bisa di maknai, Anda yang hidup dalam dunia internet dan menjadi pengguna terbesar nya menjadi soroton dan pusat transformasi. Kita sebut saja Facebook, Youtube, Wikipedia ketika tahu itu menjadi terobosan luar biasa dalam menghubungkan manusia sejagat. Memanfaatkan momentum ini, publik menjadi aktif di dunia digital menjadi kontributor dan berjejaring.

Generasi yang gandrung akan berbagi platform dan bermacam inovasi teknologi tersebut bisa kita maklumi adalah generasi yang dominan berusia muda dan dari generasi baru setelah baby boomer. Generasi ini sering di sebut dengan generasi milenial. Generasi digital native. Generasi tersebut sekarang semakin masif membentuk dunia baru dengan lebih efisien, transparan dan hyperconnected ( lintas negara ).

Generasi tersebut membentuk budaya baru. Generasi multi tasking yang cenderung melakukan kegiatan dan pekerjaan bersamaan. Mulai dari seminar daring, download video, update status, mendengarkan musik. Dunia tidak lagi terbatas sekat jarak dan waktu. Bumi seolah-olah menjadi datar yang di sebabkan konektivitas daring seperti yang pernah di paparkan Thomas Friedman dalam buku fenomenalnya : The World is Flat.

generasi multitasking

Fenomena dunia digital yang membuka peluang dan kesempatan memberikan momentum ekuivalen kepada siapa saja yang berani dan jeli menangkapnya di berbagai sektor ekonomi. Tidak heran, perkembangan penjualan daring sekarang menjadi momok bagi perusahaan konvensional. Produk-produk yang dulu banyak di monopoli perusahaan ritel besar kini telah banyak berpindah menjadi penjualan perseorangan yang juga memiliki toko sendiri tanpa harus memiliki banyak karyawan, bangunan fisik yang membutuhkan modal besar, bahkan produk tersebut terkadang juga tidak harus memiliki stok. Cukup dengan sistem afiliasi, multi level marketing, direct selling, telah menjadikan banyak orang menjadi pedagang ataupun pengusaha lintas propinsi bahkan global.

Karena itu, tidak heran, persaingan dalam dunia pemasaran dalam dunia digital yang kini ramai di fasilitasi oleh market place menjadi momentum alternatif profesi produktif yang menjanjikan karena fleksibilitas waktu dan ruang yang tidak lagi menjadi ancaman menakutkan dalam membuka ragam usaha. Konklusinya, peluang dan kesempatan semakin mudah di eksekusi dan minim kapital. Setiap orang tinggal memamfaatkan kesempatan.

Situasi pandemi saat ini semakin melipatgandakan daya luncur penjualan daring. Keterbatasan fisik dalam interaksi manusia menjadikan inovasi teknologi internet wajib di mamfaatkan. Tidak ada jalan lain, warga harus berhenti mengeluh dan menyalahkan keadaan. Kreatifitas dan kegigihan dalam bertahan hidup harus menjadi modal paling besar dalam memamfaatkan peluang tersebut. Perangkat dan berbagai inovasi platform telah terbuka dan berada dalam genggaman tangan.

Pemerintah dalam hal ini juga harus menyiasiati kebijakan dengan memberikan dukungan sosialisasi dan edukasi hingga keakar rumput. Warga harus diajak mampu beradaptasi dengan inovasi teknologi dan pemasaran digital. Produk-produk yang di hasilkan dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ( UMKM ) dapat di jadikan produk yang lebih menarik dan berkualitas. Melaksanakan pelatihan packaging, segmentasi pasar dan pendukung pemasaran lainnya. Hal tersebut kini sangat mudah di laksanakan dengan pelatihan daring, sehingga hemat anggaran.

inovasi digital marketing

Mengingat pandemi di proyeksi hingga penghujung 2021. Tidak ada jalan lain, publik harus di buat melek akan berbagai inovasi teknologi platform dan berbagai tools marketing. Jangan sampai, keadaan sulit pandemi, menjadikan warga hanya sekedar berharap bantuan, karena hal tersebut akan mengakibatkan kontraproduktif dan menjadi masalah di kemudian hari karena ketergantungan bantuan.

Warga di dorong untuk aktif membaca peluang di daerahnya masing-masing. Masyarakat yang tinggal di pedesaan dengan hasil pertanian dan peternakan yang produktif dapat di berdayakan lebih efektif dengan melakukan penjualan langsung menyasar konsumen. Penjualan daring dapat menjadi solusi tersebut. Bukan itu saja, gagasan ini juga di kolaborasikan dengan pegiat teknologi ataupun kaum muda yang melek akan digitalisasi dengan menjadi pelatih bagi warga ( branding, SEO, website, packaging, digital marketing, dan lain-lain ) ataupun turut menjadi penghubung pemasaran hingga ke konsumen.

Dengan begitu, pemerintah dapat menyelesaikan dua masalah sekaligus, memberdayakan warga dari hulu ke hilir sekaligus mencetak ruang kerja baru bagi kaum muda milenial. Dengan terjadinya sinergi berbagai pihak, bukan tidak mungkin, pandemi ini dapat di lalui masyarakat dengan kepala tegak serta menciptakan optimisme baru bahwa memang benar, di balik satu kesulitan ada kemudahan. Bertindak mengalahkan tidak bertindak. So, actions speak louder than words.

Bery M.
Menulis di berbagai media daring nasional dan daerah mengenai isu sektoral, demografi, startup dan sosial. Saat ini menggeluti dunia pemasaran, khususnya branding, dan belakangan sedang mengembangkan beberapa Aplikasi.