Mengapa Akun TXT Banyak Menjamur dan Cukup Sukses?

Artikel ini terakhir di perbaharui March 8, 2024 by Yoko Widito
Mengapa Akun TXT Banyak Menjamur dan Cukup Sukses?

Akun TXT merupakan salah satu manifestasi dari akun base yang sekarang menjamur di berbagai sosial media. Mulai dari Twitter, Instagram, hingga TikTok semuanya memiliki akun txt ini. Biasanya mereka menggunakan metode penamaan txtdariBLABLA (contoh: txt dariMLBB yang membahas game Mobile Legends Bang Bang, txtdariHI yang membahas jurusan Hubungan International (HI).

Pertanyaannya, mengapa akun-akun ini bisa menjamur? Dan mengapa akun-akun ini digemari masyarakat?

Cara Kerja Akun Base TXT

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, akun txt selalu menggunakan metode penamaan txt + nama bidang yang digeluti. Ini memberikan ciri khas bahwa akun txt tersebut membahas 1 bidang khusus, dan umumnya dibuat oleh orang-orang yang berkecimpung di dunia tersebut.

Akun base txt juga dibagi menjadi dua jenis

Contoh akun base txt
Contoh akun base txt

Dengan Automation

Akun ini murni terotomasi, alias konten-kontennya digenerate berdasarkan dari DM pengguna. Dengan menggunakan integrasi API, akun txt jenis ini bisa secara otomatis mengirimkan konten-konten yang masuk melalui DM.

Investasi untuk akun jenis ini memang besar di awal, namun selanjutnya dia bisa bergerak sendiri mengikuti jumlah followers yang mengirimkan konten DM.

Akun Base Terotomasi
Akun Base Terotomasi

Tanpa Automation

Tanpa automation artinya si creator benar-benar akan membuat konten sendiri (karena itu kesulitannya bertambah), sebelum dia bisa menggunakan konten yang dikirimkan oleh followers.

Yang model ini adalah yang paling banyak, karena tidak ada modalnya. Namun biasanya cukup sulit untuk membangun presensi akun txt, apabila tidak memiliki pengetahuan yang mendalam dari bidang yang akan diangkat.

Namun jika anda memiliki pengetahuan tersebut, maka membangun akun txt bukanlah hal sulit. Hanya sisa konsistensi dan kesediaan diri dalam berinteraksi dengan akun lain dan menemukan base audiences.

Mengapa Akun TXT Ini Sangat Laku?

Mungkin anda masih bertanya, mengapa akun txt ini bisa memiliki banyak followers. Bahkan akun txt bisa dibangun tanpa perlu bantuan paid marketing dengan budget jutaan rupiah, seperti KOL marketing atau paid ads!

Ada 5 alasan utama mengapa akun ini sangat laku di pasaran:

Relevan

Akun txt selalu membahas hal sesuai bidangnya. Contoh saja txt dari gajelas (@txtdarigajelas) yang membahas konten yang memang tidak jelas alias random. Hal ini tentu membentuk brand identity tersendiri bagi akun tersebut, dimana akun ini menjadi destinasi utama dari user yang memang kerjaannya nyari konten gajelas.

Lalu contoh lagi ada txt OLCOP (@txtdarionlshop) yang membahas tentang kekocakan di dunia online shop. Audience yang suka melihat konten online shop yang konyol pun tentu akan merasa relate. Sehingga friksi untuk mengikuti akun tersebut akan sangat kecil.

Coba bandingkan dengan akun bisnis pada umumnya, yang bahkan ada yang maksa untuk membahas 1 bidang yang bukan fokus mereka (contoh ada akun bisnis cleaning service yang malah membahas cara membuat konten tiktok).

No Spam Hard Selling

Ga ada itu ceritanya akun txt ngepromoin diri sendiri berkali-kali, kalau akun brand sudah pasti setiap hari ada aja yang dipromosiin.

Tentu saja audience akan jauh lebih leluasa dalam berinteraksi, sebab kontennya jadi tidak hanya terbatas kepada mereka yang punya uang untuk di-spend.

Ingat, konten hard selling atau promosi tentu ditujukan kepada mereka yang mau bertransaksi. Sedangkan tidak semua user social media menggunakan platform tersebut untuk mengeluarkan uang. Ada yang hanya cari hiburan, marah-marah (seperti saya contohnya), atau sekadar random scrolling

Spontanitas

Nggak ada istilah EP (editorial plan) di dalam akun txt. Semuanya serba spontan, bergantung pada:

  • DM yang dikirimkan oleh followers (jika pakai automation)
  • Kondisi yang lagi ramai
  • Apa yang dipikirkan oleh creator pada hari itu
  • Tag & mention oleh followers

Dan faktanya konten yang spontan ini bisa lebih mudah diterima oleh audience. Konten yang terlalu direncanakan juga biasanya terkesan kaku, terutama kalau dibuat dengan sistem kebut tiap hari seperti yang banyak terjadi di perusahaan (1 social media specialist diminta untuk memikirkan >5 konten setiap hari).

Tip: kalau memang mau upload banyak setiap hari, mending spontan sekalian seperti akun txt

Bahasa Membumi

Tidak ada akun txt yang kebanyakan istilah keren ala-ala anak branding startup yang super ribet. Semuanya menggunakan bahasa sehari-sehari, mudah dicerna, dan memiliki nada yang membumi.

Coba bandingkan copy salah satu dari akun txt ini:

“Brand kalo lagi gak akur, iya betul brandtem.”

dengan yang ini:

Percakapan yang tepat, digabung dengan momen yang seru oleh audiens Twitter yang terbuka, selalu ingin tahu, dan influensial akan menghasilkan kampanye terbaik.”

Beda jauh bukan? Bahasa yang digunakan akun txt terlihat lebih membumi dan tidak melewati proses ‘kerenifikasi’ yang aneh-aneh. Ini membuat orang bisa lebih mudah memahami konten yang ada, dan tentu saja membuat mereka lebih terhubung dengan akun tersebut.

Tidak Ada “Gap”

Dengan copy yang membumi, tentu akan mengeliminasi gap antara creator dan audience-nya.

Berbeda dengan akun perusahaan yang menggunakan sistem copy “professional”, yang kemudian menimbulkan gap antara akun creator dengan audience (simply audience merasa kalau posisi creator lebih tinggi).

Bahkan tidak jarang ditemui akun bisnis yang malas untuk membalas komentar. Saya sendiri diberikan SOP untuk hanya membalas 7-10 komentar pertama saja, padahal rata-rata komentar di masing-masing pos bisa mencapat 50-100 komentar.

Hal ini dikarenakan perspektif dari perusahaan, bahwa brand image mereka harus eksklusif

Gap ini tentu tidak bisa dianggap remeh, karena bisa menimbulkan dampak psikologis seperti ini:

  • Audience merasa minder untuk engage, sehingga lama-lama akun menjadi sepi
  • Pesan yang disampaikan tidak diterima sesuai ekspektasi creator, karena sulitnya copy yang digunakan
  • Audience merasa tidak ada gunanya untuk follow, karena aspirasi mereka tidak akan didengar. Pun mereka juga tidak akan merasa relate dengan kontennya

Hal-hal seperti ini tidak akan ditemui di akun txt, karena akun txt tidak perlu memberikan kesan eksklusif. Mereka bisa seenak jidat repost, reshare, komen, retweet, stictch, atau apapun itu jenisnya tanpa perlu memikirkan brand image.

Mau Coba Buat Akun TXT Sendiri?

Sebenarnya sah-sah saja jika anda mau membuat akun bisnis dengan nuansa akun base. Toh memang social media itu fungsinya untuk bersosialisasi bukan? Apa esensi menggunakan social media jika anda menolak untuk berinteraksi dengan audience anda, dan hanya mau diikuti?

Atau jika anda ragu akan mencederai brand image, tidak ada salahnya untuk membuat community account yang berada di bawah naungan akun brand yang anda kelola.

Dwinandha Legawa
Digital Marketer focused on Digital Ads since 2019 and He has continuously spread awareness about how Digital Advertising should work for everyone's businesses, also loved to debunk misleading myths, which specialized in Facebook and Google Ads.