Memahami Cara Kerja Algoritma Facebook Ads

Artikel ini terakhir di perbaharui February 29, 2024 by Joe Handaya
Memahami Cara Kerja Algoritma Facebook Ads

Meta Ads bisa terkadang bisa sangat baik dan sangat buruk di waktu yang sama. Memahami cara kerja penayangan Meta Ads adalah hal krusial yang tidak bisa ditawar oleh para digital marketing strategist.

Pernahkah anda berada di kondisi di mana ads anda perform dengan sangat baik, namun di lain waktu tidak perform sama sekali? Padahal kedua campaign memiliki konfigurasi keduanya sama persis.

Fenomena ini sebenarnya bukan tanpa penyebab, namun ada yang salah dalam data yang diterima facebook.

Bid Strategy = Makanan Algoritma

Bid Strategy Meta Ads

Disaat kita memasang sebuah ads, bid strategy merupakan salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan.

Simpelnya bid strategy adalah semacam surat perintah dari advertiser ke platform beriklan. Platform kemudian akan menjalankan iklan berdasarkan dari bid strategy ini

Contohnya ketika anda ingin mendapatkan purchase, maka anda harus memilih bid startegy conversions dengan purchase sebagai optimization event. Sehingga nantinya facebook akan memfokuskan penayangan iklan kepada orang dan waktu yang memiliki kecenderungan untuk melakukan event yang dipilih.

Contohnya apabila di data facebook menemukan bahwa akun X memiliki kecenderungan untuk membeli setelah melihat iklan sebanyak 7x dari konten jenis A di jam 7 malam, maka facebook akan mengusahakan agar iklan anda tayang di moment tersebut agar anda mendapatkan konversi yang diinginkan.

Memang anda tidak salah juga apabila memilih event optimization yang posisinya tidak begitu jauh dengan definisi konversi anda, misalnya memilih add to cart dibandingkan purchase karena hanya beda 1 funnel. Strategi ini bisa membantu anda untuk mendapatkan data lebih banyak dan cepat. Namun bisa saja facebook kebablasan dan malah menayangkan iklan hanya untuk mendapatkan add to cart…

Contoh Kasus Bid Strategy yang Tak Sesuai

Kalau kasus di atas masih mending, karena purchase dan add to cart hanya beda 1 atau 2 langkah.

Ada banyak advertiser yang memilih clicks atau bahkan reach untuk mendapatkan purchase. Tentu saja ini terlalu jauh jaraknya, dan kemudian mengakibatkan iklan tidak tayang pada audience dan waktu yang tepat.

Atau yang lebih parahnya lagi, menayangkan iklan dengan goal yang tidak bisa dibaca oleh ekosistem facebook seperti pembelian lewat WhatsApp

Penggunaan bid strategy yang tidak sesuai akan mengakibatkan penayangan yang tidak sesuai, ini harus selalu anda ingat di semua jenis digital ads.

Lalu bagaimana jika definisi konversi saya tidak ada di facebook?

Di kasus di atas (pembelian lewat WhatsApp), anda perlu menaikkan funnel sampai di titik dimana facebook bisa membaca data anda. Dalam hal ini, anda bisa mengoptimasi penayangan iklan untuk mendapatkan leads di WhatsApp. Dan tentu saja karena hanya sebatas leads, anda perlu mengecek kualitasnya dengan melakukan leads nurturing secara manual.

Anda bisa membeli software CRM kalau anda males menganalisa manual dan mau mengirimkan data leads yang efektif ke facebook.

Mendukung Data Dengan Meta Pixel, SDK, dan Offline Conversions

Jika memberi makan algoritma adalah hal yang sangat penting, maka bagaimana cara terbaik untuk mengirimkan data-data ini ke Facebook?

Sejauh ini ada tiga jenis sumber data yang bisa digunakan oleh advertiser untuk mengirimkan data ke dalam platform:

  • Meta pixel (baik client side, conversions API, pixel CRM)
  • Meta SDK (untuk aplikasi)
  • Offline Conversions (apabila data transaksi anda terjadi di luar ekosistem yang bisa terbaca facebook)

Semakin lengkap data yang anda berikan, maka semakin baik tinggi juga akurasi analisa yang dapat dilakukan facebook. Semakin tinggi akurasi datanya, maka iklan akan semakin efektif karena facebook bisa menampilkan iklan secara akurat kepada audience di momen yang tepat.

Salah satu jobdesk utama dari ads optimizer adalah memastikan kelancaran transportasi data baik dari dan ke facebook. Hal ini dilakukan dengan memantau status instalasi pixel/sdk/offline conversions dan memastikan bahwa semua datanya sehat dan bisa digunakan sewaktu-waktu

Apakah bid strategy lebih efektif daripada targeting?

Banyak digital marketer yang berdebat bahwa lebih baik menggunakan broad targeting namun dilengkapi dengan bid strategy yang sesuai, dan ada juga yang berpendapat bahwa lebih baik menggunakan kombinasi targeting dan bid strategy yang benar.

Keduanya tidak ada yang salah, karena kondisi ini bergantung pada banyak variable, termasuk profil bisnis anda. Jika anda memiliki target audience yang lebih banyak, mungkin anda tidak akan begitu merasakan bedanya. Namun jika anda memiliki target audience yang sedikit (seperti B2B misalnya), maka anda memerlukan pendekatan yang berbeda.

Sebagai bacaan lebih lanjut, anda bisa membaca Checklist Lengkap Langkah Memulai Facebook (Meta) Ads

Selain itu bid strategy dan targeting hanyalah 2 dari sekian banyaknya faktor dari keberhasilan iklan. Belum tentu kedua ini memberikan garansi keberhasilan iklan, apalagi jika konten yang anda gunakan tidak bisa dinikmati audience.

Bagaimana Dengan Campaign Anda?

Jika campaign anda tidak berjalan dengan baik, mungkin ini waktu yang tepat untuk mengecek pengaturan iklan anda. Apakah data yang anda kirimkan ke facebook sudah benar? Atau masih ada ruang untuk improve? Apabila ada, silahkan lakukan improvisasi terlebih dahulu baru lanjutkan campaign anda.

Dwinandha Legawa
Digital Marketer focused on Digital Ads since 2019 and He has continuously spread awareness about how Digital Advertising should work for everyone's businesses, also loved to debunk misleading myths, which specialized in Facebook and Google Ads.