Ikut Kelas Digital Marketing, Emang Ada Gunanya?

Artikel ini terakhir di perbaharui February 29, 2024 by Joe Handaya
Ikut Kelas Digital Marketing, Emang Ada Gunanya?

Banyak pemula yang mempertanyakan keabsahan kelas digital marketing. Apalagi di tengah gempuran informasi bahwa “sertifikat itu tidak penting”. Kalau memang begitu nyatanya, apakah kelas online digital marketing yang sekarang lagi marak itu nggak ada gunanya?

Ketahuilah, Terkadang yang Salah Bukan Kelasnya…

Short Answer, yes. Kelas yang anda ikuti itu nggak berguna. Tapi dengan 1 catatan… tidak akan berguna jika tidak anda kembangkan atau tidak anda praktekan.

Ketahuilah bahwa digital marketing merupakan ilmu yang praktikal, alias dikuasai berdasarkan dari praktek. Karena itu tidak jarang ada orang yang berhasil menguasai digital marketing, hanya dari belajar secara otodidak dalam waktu tertentu.

Banyak murid yang tidak mau praktek

Saya sering mengajar berbagai kelas digital marketing. Mulai dari yang private, sampai kelas umum gratis yang diikuti ratusan orang.

Dan di antara kelas-kelas itu, memang kekurangan para muridnya adalah satu: males mencoba dan hanya ikut buat mengejar sertifikat. Tahu dari mana? Mudah sekali, karena saya sering memantau chatroom sebelum kelas dimulai. Rata-rata pertanyaannya adalah…

Mas/Mbak/Pak/Bu, Ini dapat sertifikat kah?

Jadi ya dari sini sudah kelihatan kalau motif ikut kelasnya dan tidak lain adalah untuk nabung sertifikat.

Saya tidak menyangkal bahwa sertifikat itu penting, namun itu hanyalah salah satu faktor dari kesuksesan karir anda. Apabila anda adalah seorang fresh graduate, maka kehadiran sertifikat bisa membantu anda untuk membuktikan bahwa anda pernah mempelajari digital marketing, tidak kurang dan tidak lebih.

Solusinya?

Langsung praktek segera setelah anda menyelesaikan kelas.

Misalnya anda baru menyelesaikan kelas SEO, maka bisa langsung coba buat project kecil-kecilan. Toh jaman sekarang biaya untuk membuat website simple sangatlah murah. Begitu pula jika sudah mempelajari kelas ads, sisihkan sedikit modal untuk mencoba melakukan project kecil-kecilan.

Agar tidak hanya tahu teorinya saja, tapi juga prakteknya.

Ingat, mentor anda bisa menjelaskan dengan mudah. Ya karena dia memang expert-nya, dan kegiatan itu sudah dia lakukan setiap hari selama bertahun-tahun. Bahkan bisa saja dia lakukan dari berbagai sudut pandang.

Lalu Bagaimana Ciri Kelas Digital Marketing yang Jelas?

Tidak sulit melakukan due dilligence terhadap kelas digital marketing yang akan diikuti, karena sebenarnya kita hanya perlu 2 parameter saja untuk menentukan apakah kelas tersebut layak diikuti atau tidak.

Menitikberatkan pada pemahaman, bukan hafalan

Kita tentu setuju bahwa semua pembelajaran apapun yang basisnya adalah hafalan, bukanlah sebuah metode pembelajaran yang baik. Dan hal ini sudah dibuktikan dari pengalaman kita sendiri ketika bersekolah.

Karena itu, jangan anda ulang lagi dengan mengikuti kelas yang sifatnya memberikan hafalan kepada anda.

Umumnya kelas yang berbasis pada pemahaman akan sarat dengan study case, dimana mentor banyak menjelaskan tentang bagaimana dia mendapatkan hasil-hasil yang ia peroleh dari portfolio mereka. Ini yang tentu akan membantu anda untuk memahami bagaimana cara menaklukan dunia digital marketing, setelah anda menyelesiakan kelas nanti.

Namun mungkin tidak semua mentor dapat menjelaskan keseluruhan portfolio mereka secara transparan karena beberapa hal. Yang terpenting adalah anda paham bagaimana hasil tersebut diraih, dan apakah itu sejalan dengan apa yang diajarkan oleh mentor tersebut.

Ada sesi prakteknya

Kelas yang baik selalu memberikan kesempatan pada murid-muridnya untuk melakukan praktek, meskipun itu hanya membuat plan sekalipun.

Dengan begitu, anda sebagai murid bisa merasakan langsung bagaimana terjun ke dunia digital marketing. Dimulai dari menentukan tujuan dan strategi sebelum memulai pekerjaan.

Di beberapa bootcamp yang memiliki jangka waktu yang lebih panjang, sesi praktek bisa saja berupa terjun langsung ke industrinya. Ini adalah opsi yang paling baik, karena anda langsung menerapkan apa yang anda pelajari langsung di bawah pengawasan dari vendor kelas yang anda ikuti.

Artinya, nanti anda akan mengetahui sejauh mana pemahaman anda terhadap pelajaran yang diberikan.

Kesimpulannya…

Mau kita punya 1000 sertifikat sekalipun, tidak akan berguna di hadapan orang yang memiliki 1 portfolio yang solid.

Bagaimana pun Digital Marketing adalah hal yang mengutamakan pengetahuan praktikal, dan bukan teori. Digital Marketing masih memegang prinsip yang sama seperti dunia sales, dimana tidak peduli berapa banyak sertifikasi yang dipegang oleh seorang sales yang terpenting tetap seberapa banyak dia bisa closing.

Karena itu, tidak perlu menabung sertifikat. 1 atau 2 sudah cukup untuk membuktikan kalau kita pernah belajar dasarnya, tapi setelah itu anda harus langsung mengutamakan pengetahuan praktikal. Dan tentu saja hal ini juga harus dilengkapi dengan inisiatif anda sebagai murid.

Karena kalau anda sendiri juga hanya mengejar sertifikat, lalu mau bagaimana?

Dwinandha Legawa
Digital Marketer focused on Digital Ads since 2019 and He has continuously spread awareness about how Digital Advertising should work for everyone's businesses, also loved to debunk misleading myths, which specialized in Facebook and Google Ads.